Allahu Akbar...Allahu Akbar.... Allahu Akbar... La Illa ha Illallah hu Allah.. hu Akbar...
Gema takbir berkumandang dimana-mana, tanda hari kemenangan telah tiba..setelah 30 hari kita di gembleng untuk melawan segala nafsu. Seminggu cuti bersama, hari ini (Senin,6 Okt 2008) adalah hari pertama mulai "ngantor" dan segala rutinitas lagi... Berangkat dengan setengah hati, berusaha tersenyum lebar, tapi dihalangi oleh hati yang bete (pembantu mudik gak balik dan seabrek kesibukan yang sudah menunggu didepan mata). Suasana yang sudah dibayangkan...begitu turun dari mobil...para tukang parkir (yang selama ini lumayan loyal sama aku sampe di iri teman2) langsung datang menghampiri untuk bersalaman "laer batin ya dok"..."sama2 pak"...beberapa langkah kemudian ketemu satpam,perawat, mahasiswa dsb "maaf lahir bathin ya.."..."sama2"..."mulai dari nol lagi ya.."..."sama2"..begitu seterusnya (seperti rombongan semut, tiap papasan sama temennya selalu berhenti untuk bersalaman...berarti filosofi semut itu bagus ya..??).
Dihari seperti ini, kita diberi kesempatan untuk bermaaf-maafan. Masalahnya nya "menata hati" ini yang agak susah. Terutama setiap berpapasan dengan dengan orang yang selama ini kita anggap sebagai "musuh dalam selimut", "mbah nya setan", "Bonggol nya orang Jahat", "si Hati busuk" dsb. Ada sedikit perasaan "enggan" di awal-awal ato saat memulai, tapi setelah bersalaman dan saling senyum langsung "nyeesss" rasanya didada ini langsung adem lumer seperti disiram es (kayak di iklan minuman he he he). Secara logika, "permusuhan" dan "kedongkolan" hati yang tidak mungkin terlupakan langsung hilang lenyap...nyap..nyap...seperti menguap begitu saja.
Memang sih..pada saat bersalaman, terutama pada saat kontak mata, terasa ada suatu "aura tolak-menolak" seperti dua kutub magnet yang sejenis dipertemukan, akan saling tolak menolak. Tapi begitu sama-sama tersenyum..ada sensasi "plong"..."Pokoknya aku sudah minta maaf, perkara nanti ada "sesuatu yang bikin hati dongkol" itu belakangan.
Kejadian itu saya alami pada saat tadi halal bialal di tempat kerja. Pada saat mendengarkan pengajian kok ya "ndilalah" yang duduk disebelahku adalah orang yang selama ini "menabuh genderang" perang..!! Ironis nya lagi pas pengajiannya membahas masalah dendam dan kebencian akan membuat hati gelisah...!!! Kok yo pas banget.. (kalo aku sih trenyuh dengar nya, entah kalo si "penabuh genderang itu" he he he. Acara kemudian dilanjutkan bersalam-salaman dengan hampir seluruh karyawan. Kok ya kebetulan....orang-orang yang selama ini tertanam dalam benakku sebagai "mbahnya setan","bonggol nya penjahat","dedengkotnya pemfitnah","ahli surat kaleng"...yang jelas-jelas didepan mata telah "mengusik kehidupan karir ku dan suami" tumplek blek di "arena salam-salaman" itu. Ditambah lagi pada saat antri salaman penyanyi lokal menyanyikan lagu dengan lirik..."Minal aidin wal faidin...Maafkan lahir dan batin...Selamat para pemimpin...rakyatnya adil dan makmur.." Ironis sekali dengan hatiku..... Pikiran dan hatiku "perang"...dalam hati aku berteriak " ya Allah...ada apa ini...didepanku benar-benar Kau munculkan dan kumpulkan 'begundal-begundal' itu...kalo masih ingat apa yang telah dilakukan kepadaku dan suamiku hingga kami hampir jatuh tersungkur karena 'hunusan pedangnya'...dan kini aku harus bermaaf-maafan dengan mereka, dan berjabat tangan...~#$@*!!!! (hatiku kacau balau antara dongkol dan terharu...karena oleh Allah dipertemukan dalam keadaan begini dan diberi kesempatan untuk bermaaf-maafan). "Aku harus menang dalam pertandingan ini..." tekad ku. Dengan langkah mantap, kusalami mereka satu persatu..dan aku berusaha ("harus") menatap mata mereka dan memberikan senyuman termanis serta mengucapkan MAAF LAHIR BATHIN !!! .......Alhamdulillah, akhirnya Allah memberiku "kekuatan" ....dan "kemenangan" itu dapat kuraih.
Tapi....setelah kembali ke tempat kerja masing2, aku berpapasan dengan orang (dari suatu farmasi) yang "benar-benar...jelas-jelas...terang-terangan 2 minggu yang lalu di "meng intimidasi aku"mentang-mentang aku baru lulus, seenaknya aja dia,...malas aku nyamperin dia. "Perang bathin" lagi aku, antara nyamperin mengajak berjabat tangan ...tapi kok gak ada tanda2 dia mau jabat tangan... sama "ogah"..kan dia dulu yang memulai...Akhirnya dengan senyum (yang dengan sengaja ku "perjelas" "keterpaksaanku") kulewati dia. Spontan hati ku bersorak..."yess..menang.he he he...rasain loe..".But...sekejap kemudian perasaan "senang" ini hanya sesaat...gak tahan lama...tiba-tiba..srenep...srenep... rasa tidak enak menggerayangi dihati ini, .....muncul rasa penyesalan...."Ternyata memaafkan itu lebih indah..." OOO mas ...Mohon Maaf Lahir Bathin ya..@#*&$#??!!!!!!
Dihari seperti ini, kita diberi kesempatan untuk bermaaf-maafan. Masalahnya nya "menata hati" ini yang agak susah. Terutama setiap berpapasan dengan dengan orang yang selama ini kita anggap sebagai "musuh dalam selimut", "mbah nya setan", "Bonggol nya orang Jahat", "si Hati busuk" dsb. Ada sedikit perasaan "enggan" di awal-awal ato saat memulai, tapi setelah bersalaman dan saling senyum langsung "nyeesss" rasanya didada ini langsung adem lumer seperti disiram es (kayak di iklan minuman he he he). Secara logika, "permusuhan" dan "kedongkolan" hati yang tidak mungkin terlupakan langsung hilang lenyap...nyap..nyap...seperti menguap begitu saja.
Memang sih..pada saat bersalaman, terutama pada saat kontak mata, terasa ada suatu "aura tolak-menolak" seperti dua kutub magnet yang sejenis dipertemukan, akan saling tolak menolak. Tapi begitu sama-sama tersenyum..ada sensasi "plong"..."Pokoknya aku sudah minta maaf, perkara nanti ada "sesuatu yang bikin hati dongkol" itu belakangan.
Kejadian itu saya alami pada saat tadi halal bialal di tempat kerja. Pada saat mendengarkan pengajian kok ya "ndilalah" yang duduk disebelahku adalah orang yang selama ini "menabuh genderang" perang..!! Ironis nya lagi pas pengajiannya membahas masalah dendam dan kebencian akan membuat hati gelisah...!!! Kok yo pas banget.. (kalo aku sih trenyuh dengar nya, entah kalo si "penabuh genderang itu" he he he. Acara kemudian dilanjutkan bersalam-salaman dengan hampir seluruh karyawan. Kok ya kebetulan....orang-orang yang selama ini tertanam dalam benakku sebagai "mbahnya setan","bonggol nya penjahat","dedengkotnya pemfitnah","ahli surat kaleng"...yang jelas-jelas didepan mata telah "mengusik kehidupan karir ku dan suami" tumplek blek di "arena salam-salaman" itu. Ditambah lagi pada saat antri salaman penyanyi lokal menyanyikan lagu dengan lirik..."Minal aidin wal faidin...Maafkan lahir dan batin...Selamat para pemimpin...rakyatnya adil dan makmur.." Ironis sekali dengan hatiku..... Pikiran dan hatiku "perang"...dalam hati aku berteriak " ya Allah...ada apa ini...didepanku benar-benar Kau munculkan dan kumpulkan 'begundal-begundal' itu...kalo masih ingat apa yang telah dilakukan kepadaku dan suamiku hingga kami hampir jatuh tersungkur karena 'hunusan pedangnya'...dan kini aku harus bermaaf-maafan dengan mereka, dan berjabat tangan...~#$@*!!!! (hatiku kacau balau antara dongkol dan terharu...karena oleh Allah dipertemukan dalam keadaan begini dan diberi kesempatan untuk bermaaf-maafan). "Aku harus menang dalam pertandingan ini..." tekad ku. Dengan langkah mantap, kusalami mereka satu persatu..dan aku berusaha ("harus") menatap mata mereka dan memberikan senyuman termanis serta mengucapkan MAAF LAHIR BATHIN !!! .......Alhamdulillah, akhirnya Allah memberiku "kekuatan" ....dan "kemenangan" itu dapat kuraih.
Tapi....setelah kembali ke tempat kerja masing2, aku berpapasan dengan orang (dari suatu farmasi) yang "benar-benar...jelas-jelas...terang-terangan 2 minggu yang lalu di "meng intimidasi aku"mentang-mentang aku baru lulus, seenaknya aja dia,...malas aku nyamperin dia. "Perang bathin" lagi aku, antara nyamperin mengajak berjabat tangan ...tapi kok gak ada tanda2 dia mau jabat tangan... sama "ogah"..kan dia dulu yang memulai...Akhirnya dengan senyum (yang dengan sengaja ku "perjelas" "keterpaksaanku") kulewati dia. Spontan hati ku bersorak..."yess..menang.he he he...rasain loe..".But...sekejap kemudian perasaan "senang" ini hanya sesaat...gak tahan lama...tiba-tiba..srenep...srenep... rasa tidak enak menggerayangi dihati ini, .....muncul rasa penyesalan...."Ternyata memaafkan itu lebih indah..." OOO mas ...Mohon Maaf Lahir Bathin ya..@#*&$#??!!!!!!