Kamis, 18 Desember 2008

Pecundang....


Aku sendiri tidak tahu pasti apa arti dan makna pecundang itu.... Bagiku, kejujuran itu ada di atas segala-galanya.... aku tidak suka dibohongi, oleh karena itu aku juga selalu "berusaha" tidak bohong... Aku benci dengan orang yang "menghalal"kan segala cara, termasuk yang tidak halal untuk mencapai tujuannya.... Aku tidak suka orang yang selalu ada "politik" di kepalanya Suatu pelajaran tersendiri buat aku....menyaksikan...perjalanan seorang pecundang...yang "baik, lemah dan lembut"......sudah bukan rahasia umum lagi...semua sudah tahu.... Hatiku bimbang dan "perang"....disisi lain dia adalah temanku....tapi disisi lain dia juga menjadi "musuh" yang pernah menikamku......(mungkin....atau berkali-kali...) Hari ini.....dia telah meraih sesuatu.....yang ditunggu-tunggu....(mungkin????)...dan berarti mulai besok dia meninggalkankota ini...... Antara sakit,terharu,dan rasa sayang (yang mungkin masih tersisa....) kuseret langkahku mendekatinya....dan kubisikan sesuatu di telinganya.....dengan tulus...."Selamat ya.....setelah ini...tatalah hatimu....yang penting adalah kejujuran...." (tanpa aku peduli, apakah dia masih tahu atau kenal dengan kejujuran itu....semoga...) Selamat jalan teman....(sahabat...???...mantan...)....kita tidak tahu...apa yang akan terjadi di depan nanti....tapi tolonglah...tatalah hatimu....jaga kepercayaan keluarga...terutama suamimu...jaga kehormatannya....dan "kehormatanmu..." jika kamu masih punya....semoga... Karena kita tidak tahu...sampai dimana kita diperjalanan oleh Allah di dunia ini......sebelum menyesal dikemudian hari......Cintailah dirimu...hormatilah dirimu......Aku yakin, dihatimu yang terdalam....kamu masih punya...rasa....harga diri....dan....kejujuran.....

2 komentar:

wawa wiwi mengatakan...

PUISI BUKAN DARI AKU

Bersama kita tumbuh, Bersama
kita tertawa,

Bersama kita menangis, Bersama
kita berlari,

Berbaris rapi menggapai mimpi, Melukis tiap tawa dan sepi

Merangkai waktu jadi memori rindu…

 
Hidupku berarti karenamu

Hanya kau yang selalu isi kekosongan hati ini

Dengan setumpuk kesadaran dalam jiwaku

Keikhlasanmu dalam menyambutku

Membuatku tak lepas dari rasa kasih

Yang akan mempererat tali silaturahmi


Kini……

Aku hanyalah penjahat di hatimu

Aku hanyalah orang yang patut
kamu benci

Dan aku bukanlah yang terbaik lagi

Bukan lagi orang yang sempurna
bagimu

Kamu membenciku……

Oleh kesalahanku sendiri…..?!

Aku yang membuatmu membenciku..
Atau Dia......?!

 
Namun…

Waktu kan terus
berlalu, membawa buih-buih pergi menjauh

Dan mungkin waktu jg kan
melapukkan batu, membuat besi menjadi karat

Mengubah dunia menjadi
tidak seperti yang kita kira dan angankan

Walau sungguh pun
waktu berkuasa, persahabatan sejati takkan mudah pudar olehnya.

Unknown mengatakan...

Dear Dita, aku menangkap nuansa hatimu saat kamu menulis curhatmu di blogg ini...aku ..mungkin juga beberapa kali mengalami hal serupa... sebuah "penghianatan" pertaruhan etika moral untuk mencapai tujuan tanpa memperhatikan baik-buruk. Lobby-lobby terhadap aturan main dsb.
OK Dita keep writing...senang sekali bisa berbagi.
selamat ya...Dita bisa merasa bahagia bersama keluarga. Salam hangat...